Schelling segregation experiment
Kenapa mahasiswa Indonesia di Melbourne mayoritas tinggal di Brunswick?
Kenapa orang keturunan Cina banyak tinggal di kawasan pecinan?
Pertanyaan-pertanyaan diatas adalah soal “segregasi”, lawan kata dari “integrasi”, yang menunjukkan kecenderungan individu untuk mengelompok sesuai dengan preferensi mereka. Misalnya, preferensi untuk tinggal bersama orang Indonesia, untuk tinggal bersama kelompok etnis yang sama, untuk berteman dengan sesama penggemar manga, dan seterusnya.
Thomas Schelling mencoba menjelaskan perilaku ini dengan membuat eksperimen sederhana sebagai berikut. Pertama, bayangkan lingkungan tempat tinggal anda terdiri atas blok-blok dimana tetangga anda bisa tinggal di sebelah utara, selatan, timur, atau barat rumah anda. Kedua, asumsikan hanya ada 2 kelompok (kelompok merah dan kelompok hitam) yang sebarannya acak pada awalnya. Dengan demikian, kita bisa menggambarkan situasi ini dalam matriks (10×10) seperti dibawah ini dimana letak kotak hitam dan merah disebar secara acak.
Ketiga, anda punya preferensi dalam bertetangga. Anggap saja anda hanya mau mentoleransi maksimal 2 tetangga yang berbeda dengan anda. Artinya, jika anda masuk kelompok merah, anda hanya mau punya tetangga yang dari kelompok hitam maksimal 2 tetangga. Keempat, apabila preferensi anda tidak terpenuhi maka anda harus pindah ke kawasan kosong terdekat yang sesuai dengan preferensi/selera anda. Contohnya, individu merah di cell A8 dikelilingi 3 tetangga hitam, oleh karena itu dia harus pindah ke lokasi terdekat (misalnya ke D8).
Contoh lagi, kali ini untuk individu di cell G3 yang pindah ke G1.
Apabila proses ini kita ulang terus menerus hingga semua individu puas maka tampak ada pengelompokan antara merah dan hitam (lihat foto dan video dibawah).
Nah, apabila kita ubah aturannya: seorang individu hanya mau punya tetangga yang berbeda maksimal 1 tetangga saja. Maka segregasi antara dua kelompok ini jadi makin nyata (lihat foto dan video dibawah).
Dari eksperimen sederhana ini maka segregasi sosial yang terjadi merupakan hasil dari perilaku individu yang memaksimalkan kepuasan berdasarkan preferensi yang dia punyai. Sehingga dinamika sosial seperti ini terjadi sepertinya bukan karena kelompok tertentu menyepakati secara eksplisit keinginan untuk memisahkan diri, namun karena perilaku individu mendorong terjadinya perilaku bersama (sosial).
Dari eksperimen ini, dan dari karya-karya ilmiahnya yang lain, Thomas Schelling dianugerahi hadiah Nobel bidang ekonomika pada tahun 2005.